Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Hadist yang menceritakan seorang pelacur masuk surga

Gambar
Hadist tentang pelacur dan laki-laki masuk surga sabab menolong Anjing Islam adalah agama pemurah. Kepada semua makhluk Allah mengajarkan untuk saling menyayangi satu sama lain. Bukanlah Islam, jika tidak memiliki sikap yang baik, dermawan, penyantun dan pemberi kemurahan. adanya hadis yang menceritakan tentang masuknya seseorang ke surga sebab ia memberi minum binatang yaitu anjing. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadisnya: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ غُفِرَ لِامْرَأَةٍ مُومِسَةٍ مَرَّتْ بِكَلْبٍ عَلَى رَأْسِ رَكِيٍّ قَالَ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ فَنَزَعَتْ خُفَّهَا فَأَوْثَقَتْهُ بِخِمَارِهَا فَنَزَعَتْ لَهُ مِنْ الْمَاءِ فَغُفِرَ لَهَا بِذَلِك Artinya: "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang wanita pezina telah mendapatkan ampunan. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya dipinggir sum

Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah

Gambar
Dasar pemikiran KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan pendapat di antara para ahli ilmu bukanlah hal yang aneh. Justru banyak muncul dari perdebatan tersebut, khazanah keilmuwan yang lebih kaya. Termasuk juga di kalangan para kiai di Nusantara. Tak sedikit kisah yang menuturkan perbedaan pendapat atau ijtihad di antara para kiai. Namun, perbedaan di kalangan para kiai itu tidak lantas menjadikan permusuhan. Bagi mereka, perbedaan (ikhtilaf) adalah rahmat. Dari kredo inilah, perdebatan di antara para kiai tetap panas di meja keilmuwan, namun tetap hangat dan gayeng di luar itu. Salah satu perbedaan pendapat di kalangan para kiai adalah kisah antara Kiai Ahmad Dahlan Ahyad Surabaya dengan Kiai Muhammad Hasyim Asy’ari Jombang. Keduanya dikenal sebagai ulama yang pilih tanding. Keilmuwannya dalam bidang agama tak ada yang meragukan. Perbedaan tersebut, bermula dari persoalan Masjid Paneleh di Surabaya. Masjid tua itu pada kurun dekade 20-an, hendak direnovasi. Bangunannya yang kecil ta

Kisah waliyullah yang di anggap fasik

Gambar
Kisah Sultan Murad menemukan mayat waliyullah yang semasa hidupnya di anggap fasik     Kisah ini terjadi pada era Sultan Murad II (Sultan Turki Utsmani) Dia merupakan ayahanda dari Sultan Mahmud al-Fatih, sosok yang memimpin penaklukan kaum Muslimin atas Konstantinopel (kini Istanbul). Ayah dan anak itu terkenal sebagai pemimpin yang taat kepada agama dan amat peduli pada rakyat. Sultan Murad II memiliki kebiasaan yang baik, yakni menyamar sebagai orang biasa. Dengan begitu, dia dapat berjalan-jalan ke luar istana serta mengetahui keadaan rakyat jelata. Biasanya, dia melakukan hal itu dengan diiringi dua penasihatnya, yang juga berpakaian orang biasa. Suatu malam, Sultan Murad II dan dua penasihatnya melakukan kebiasaan itu. Mereka pun menyusuri jalan-jalan untuk melihat langsung kondisi kaum Muslimin. Tiba-tiba, seorang yang membawa banyak botol minuman keras lewat di depan mereka. Saat itulah, pria tadi terpeleset dan kemudian meregang nyawa. Sultan terkejut karena melihat seseorang

Mbah Kholil Bangkalan berguru kepada muridnya KH. Hasyim Asy'ari

Gambar
 Ketika seorang guru belajar kepada seorang muridnya    Sudah jadi pandangan umum jika di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim As'ari dipanggil dengan gelar “Hadratus Syaikh" (Maha Guru). Sebuah gelar istimewa yang merupakan gelar merupakan gelar sembarangan. Gelar ini tidak sama dengan gelar “Kiai" yang bisa diperoleh karena kontribusi sosial di masyarakat. Gelar “Hadratus Syaikh" pada Kiai Hasyim didapat seperti gelar akademik.            Dari nama KH Ahmad Muwafiq, yang biasa disapa dengan Gus Muwafiq, pada haul Gus Dur ke-4 pada 4 Oktober 2015 di Pondok Pesantren, Jombang, gelar ini disandang Kiai Hasyim saat lulus dari pendidikan ilmu hadis di Mekah. Bahkan Kiai Hasyim merupakan satu-satunya ulama dari Asia pada era itu yang menyandang gelar "Hadratus Syaikh".      Saat itu, gelar "Al-Faqih" dipersembahkan untuk orang yang hapal 2.000 hadis  soheh (benar), gelar "Assyaikh" hapal semua hadis dari riwayat Imam Bukhari dan Im

Mengenal lebih dekat syekh Kholil Bangkalan Madura

Gambar
Karomah syekh  Kholil Bangkalan Ulama besar yang digelar oleh para Kyai sebagai “ Syaikhuna ” yakni guru kami, karena kebanyakan Kyai-Kyai dan pengasas pondok pesantren di Jawa dan Madura pernah belajar dan nyantri dengan beliau. Pribadi yang dimaksudkan ialah Mbah Kholil. Tentunya dari sosok seorang Ulama Besar seperti Mbah Kholil Bangkalan yang mempunyai karomah. Istilah karomah berasal dari bahasa Arab. Secara bahasa berarti mulia, Syeikh Thahir bin Shaleh Al-Jazairi dalam kitab Jawahirul Kalamiyah mengartikan kata karomah adalah perkara luar biasa yang tampak pada seorang wali yang tidak disertai dengan pengakuan seorang Nabi. Adapun karomah Mbah Kholil Bangkalan diantaranya: a. Tertawa Keras didalam Sholat           Pada suatu hari, didalam sholat jemaah yang dipimpin oleh kyai disebuah pesantren tempat kyai Kholil mencari ilmu, Kyai Kholil muda tertawa cukup keras sehingga teman-temannya takut kalau-kalau kyai akan marah karna sikapnya itu.           Dugaan mereka tidak keliru,s