Tata cara menjadi Bilal Jum'at

Tata cara menjadi Bilal Jum'at



Sholat Jum'at merupakan kewajiban bagi setiap umat Muslim khususnya kaum laki-laki. Dalam pelaksanaan sholat Jum'at sebelum khatib naik mimbar untuk berkhutban biasanya didahului dengan pengantar atau pembacaan tarqiyyah oleh bilal yang juga sekaligus muadzin.Perintah menjalankan sholat Jum'at ini termaktub dalam Alquran:


Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Jumuah: 9)

Sebelum khutbah dimulai, terlebih dulu bilal mengumandangkan adzan pertama.

Adzan pertama disarankan dengan suara yang lebih panjang untuk menandakan bahwa waktu sholat Jum'at sudah tiba.

Berikut lafal adzan:

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ, اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ, أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ, أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ, أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ, حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ, حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآ اِلهَ اِلاَّ اللهُ

Setelah adzan pertama selesai, jemaah dianjurkan melaksanakan sholat sunnah qobliyah Jum'at. Setelah itu, bilal  berdiri untuk mengantarkan khatib naik mimbar.

Baca juga : Khutbah Jum'at iman dan taqwa

مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ١×

Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, kemudian khatib maju menerima tongkat..



dan ketika naik ke atas mimbar, bilal membaca shalawat berikut ini:

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٢× ، اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ

Kemudian setelah khatib berada di atas mimbar, bilal menghadap kiblat dan membaca shalawat dan doa sebagai berikut:

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ  وَاْلإِيمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِيْ الدِّينَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِينَ، بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Ketika khatib duduk selesai khutbah pertama, bilal membaca sholawat. 

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Sedangkan jemaah dianjurkan untuk berdoa karena doa di antara dua khutbah merupakan waktu mustajab.

Setelah khatib selesai,bilal atau muraqqi kemudian mengumandangkan iqomah atau qomat sebagai pertanda dilaksanakannya sholat Jum'at

 اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر

أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ

اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ ، قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ

اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر

لاَ إِلَهَ إِلاَّالله

Dikutip dari pecihitam.org, bacaan-bacaan bilal dalam shalat Jum'at tersebut, minimal mengandung empat hal.

1.Berisi anjuran mendengarkan secara seksama khutbah yang akan disampaikan khatib. 

2.Larangan berbicara saat khutbah berlangsung.
3. Pembacaan shalawat kepada Nabi. 
4.mendoakan kaum muslimin dan muslimat.

Syaikh Sulaiman al-Jamal menulis:

قال حج وأقول يستدل لذلك أي للسنة بأنه صلى الله عليه وسلم أمر من يستنصت له الناس عند إرادته خطبة منى في حجة الوداع  وهذا شأن المرقى فلا يدخل في حد البدعة أصلا إهـ

“Ibnu Hajar Al-Haitami berkata, saya mengatakan, dalil mengangkat muraqqi dari sunah Nabi adalah bahwa Rasulullah memerintahkan seseorang untuk mengintruksikan manusia untuk diam saat beliau Nabi hendak menyampaikan khutbah Mina di Haji wada’, yang demikian ini adalah ciri khas dari seorang muraqqi, maka tradisi tarqiyyah sama sekali tidak masuk dalam kategori bid’ah.” (Hasyiyah al-Jamal ‘ala Fath al-Wahhab, Juz II, halaman 35).

Sholat Jum'at hukumnya fardhu 'ain atau kewajiban bagi tiap individu Muslim laki-laki yang sudah baligh. Sholat Jumat dilaksanakan dua rokaat yang dikerjakan di awal waktu sholat dzuhur, yakni setelah matahari tergelincir ke arah barat.

Sama seperti sholat-sholat lainnya, sholat Jumat juga harus diawali dengan membaca niat. Berikut bacaan niat sholat Jum'at bagi makmum:

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli fardhol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa an makmuman lillaahi ta'aala

Artinya: Saya berniat melaksanakan kewajiban sholat Jumat dua raka'at dengan menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

Selesai sholat Jumat sebelum lisan mengucapkan sesuatu, Muslim dianjurkan untuk membaca surat-surat pendek dalam Alquran yakni surat Al Fatihah, Surat Al ikhlas, Surat Al Falaq, dan Surat An Nas. Masing-masing tujuh kali setelah mengucap salam dari shalat Jumat sebelum ia melipat kedua kakinya.

Setelah itu ia membaca doa berikut:

اللهم يا غني يا حميد ، يا مبدىء يا معيد ، يا رحيم يا ودود ، أغنني بحلالك عن حرامك ، وبطاعتك عن معصيتك ، وبفضلك عمن سواك

Allahumma ya ghaniyyu ya hamiid yaa mubdiu ya mu’iid ya rahiimu ya waduud aghnina bi halalika an haramik wa bitha’atika an ma’siyatik wa bifadhlika amman siwaaka".

Artinya: Ya Allah, Yang Mahakaya, Maha terpuji, Mahapencipta, Mahakuasa Mengembalikan, Mahapenyayang, dan Mahakasih. Cukupi aku dengan harta halal-Mu, bukan dengan yang haram. Isilah hari-hariku dengan taat kepada-Mu, bukan mendurhakai-Mu. Cukupi diriku dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu.

Baca juga : Khutbah Jum'at iman dan taqwa

Wallahu A'lam.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abah Al Habib Sagaf BSA mencium Tangan Gus Dur

Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah

Kisah waliyullah yang di anggap fasik